Hajir Marawis Masjid Baitussalam

Hajir Marawis Masjid Baitussalam
foto saat tampil

Rabu, 17 Maret 2010

Sejarah Marawis

Kesenian hajir marawis ini telah berusia kurang lebih 400 tahun yang semula berasal dari kawasan Kuwait, mula2 alat ini hanya terdiri dari 2 jenis alat permainan saja yaitu hajer dan marawis dengan ukuran yang tidak seperti saat ini kita lihat, melainkan semacam sebuah rebana dengan berukuran cukup besar yang kedua sisinya dilapisi oleh kulit Binatang. dan alat ini dimainkan oleh beberapa orang yang di iringi dengan tari-tarian. Namun kesenian ini tidak populer di negara kuwait sehingga sedikit sekali orang yang memahami bahwa kesenian ini bermula/berasal dari negara kuwait.

ketika Kesenian ini mulai dikenal di negara yaman maka kesenian ini pun Diadopsi oleh negara Yaman, sehingga Kesenian ini menjadi populer, hal ini disebabkan alat musik yang ada di modifikasi sedemikian rupa agar menjadi lebih menarik. maka dirubahlan sedikit demi sedikit alat musik yang bermula berukuran besar menjadi ukuran yang sedang yang seperti saai ini kita lihat yaitu ukuran hajir yang cukup besar (seperti gendang) dan Marawis yang ukurannya lebih kecil dari hajer. Di daerah Yaman kesenian ini sering kali dimainkan pada saat perayaan tertentu, yaitu Perayaan perkawinan, Maulid nabi saw, Khitanan, dsb.... dan lebih kesenian ini menajdi lebih sangat populer karena pernah dimainkan untuk menyambut tamu yang berasal dari luar Yaman sebagai kesenian penghormatan.

Kesenian hajer marawis ini hampir identik dengan dengan kesenian Sufi karena setiap Syair yang dibawakn mengandung Puji2an Kepada Rasulullah beserta keluarga, para Auliya dan Permohonan doa kepada Allah SWT. Sehingga sering kali apabila kesenian ini dimainkan di depan para Auliya maka akan muncul Karamah-karamah dari auliya tersebut.

Mengenai Sejarah masuknya kesenian Hajer Marawis ke Indonesia, pertama kali kesenian ini dibawa oleh para Ulama-Ulama Hadramout (yaman) yang ingin berdakwah ke Indonesia dan dipentaskan pertama kali di Kota Madura, hal ini terjadi sekitar tahun 1892. selain di Kota madura kesenian ini juga dibawa ke daerah Bondowoso (kawasan kecil yang terletak di ujung timur Propinsi Jawa Timur) dan kesenian ini menjadi popluer di kota bondowoso karena antusias masyarakat di bondowoso yang ingin mempelajari dan menekuni kesenian ini. sehingga sampai saat ini Diakui oleh seluruh pemerhati kebudayaan Hajaer marawis bahwa Kesenian Hajir Marawis Pupoler pertama kali di Bondowoso.

Mengenai Alat Hajer marawis ini sendiri, sejak di Populerkan di bondowoso maka terjadi penambahan alat musik Yaitu berupa Seruling. sehingga Para penari yang ingin berzafin akan lebih menikmati gerakan yang di iringi launan Suara seruling.

Sebenarnya Alat musik Hajer Marawis yang benar hanya terdiri dari 3 jenis alat yaitu :
1. Hajir ( berdiameter +/- 45 Cm dengan panjang +/-65 Cm)
2. Marawis ( berdiameter +/- 20 Cm dengan panjang +/- 19 Cm)
3. Seruling ( berdiamter 2,5 -3 Cm dan panjang 35 cm, kedua sisi suling ini tidak ada penyumbat, dan lubang nada sendiri berjumlah 6)

sedangkan Dumbuk / Tamborin "BUKAN" merupakan bagian dari alat Hajer marawis. alat musik ini adalah merupakan dari alat musik Gambus. namun banyak orang yang salah kaprah Khususnya para kesenian Hajer marawis Jakarta bahwa alat2 tsbt merupakan bagian dari permainan kesenian tersebut.


Sedangkan untuk Pukulan dari hajer Marawis ini memiliki 2 model yaitu :
1. Pukulan Madhal
(pukulan ini terdiri dari dua jenis Pukulan yaitu Madhal A dan madhal B dan biasanya jenis pukulan ini digunakan untuk Tarian dengan irama yang cukup lambat)

2. Pukulan Mahraj
(pukulan jenis ini digunakan untuk tarian dengan irama cepat)


Sedangkan untuk cara/jenis memukulnya terdapat beberapa macam :
1. untuk Marawis
a. Pukulan A.1
b. Pukulan A.2
c. Pukulan Penengah (Ngerapak)
d. Pukulan Marfa' ( pukulan konstan untuk mengikuti irama Hajer, biasa dikenal dengan irama "TUNG" )

2. Untk Hajer
a. Pukulan Madhal A
b. Pukulan Madhal B
c. Pukulan Makhraj

sedangkan untuk jumalh pemain ini tidak terbatas jumlahnya, bisa dimainkan 5 - 7 orang atau lebih, tergantung ingin meramaikan suasana saja.

kebetulan AL Faqir saat ini berdomisili di jakarta dan begabung dengan saah satu kelompok Kesenian hajer marawis yang ASLI dari bondowoso. mungkin untuk mempererat tali silaturahmi antara sesama pecinta Hajer marawis ini kita dapat mengadakan latihan bersama.

Walafu Minkum........

2 komentar:

  1. Ass. Kami mohon masukannya untuk kami ini yang baru di Blogger...Syukron...wslm

    BalasHapus
  2. Asslm,wr.wb..Salam kenal dari saya.
    Menurut saya bagus bang, saya baru tau kalau awalnya dari Kuwait baru ke Yaman. Selama ini saya hanya tau Marawis benar-asli Yaman. Kalau boleh tau ada sumber dari buku atau referensi tertulisnya bang? soalnya saya sedang menulis skripsi tentang marawis. Sejarah Marawis pertama kali di pentaskan di Madura tahun 1892 apakah juga ada buku yang menulis tentang itu bang?Mohon di balas,Syukron,..

    BalasHapus