Hajir Marawis Masjid Baitussalam

Hajir Marawis Masjid Baitussalam
foto saat tampil

Sabtu, 21 Agustus 2010

1.Dari Ibni Mas'ud ra. telah berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: "Tidak halal darah seorang muslim kecuali disebabkan salah satu dari tiga perkara: Duda/janda yang berzina, Pembunuhan dibalas bunuh, Orang meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jama'ah (murtad)."
(Bukhari - Muslim)
2. Tempe penyet campur tape. Ada monyet pegang HP. Tempe penyet dimakanin. Si monyet lagi ngapain?
3.Gue seneng ama sifat2 elo, seperti Menyayangi, Optimis, Nekat, Yakin, Elastis, & Tekun. Jadi kalo disingkat, elo seperti M.O.N.Y.E.T
4.MTV bilang kalo MO minta maap g ush nunggu lebaran
Org bijak blg kerennya kalo mnt maap duluan
Ust. Jefri blg org cakep mnt maap gk prl disuruh
Kyai blg org jujur Ga perlu malu utk minta maap
Jd krn Mrs anak nongkrong yg jujur, keren cakep Dan baek
Ya gw ngucapin minal aidzin wal faizin , mohon maaf lahir Dan batin ..
5.Daun ilalang taruh di topi
Daun Kurma ditambah lagi
Pantun kukarang di malam sepi
Kala purnama telah meninggi
6.Pohon kurma sebesar paha
Pohon Kemiri tidak berduri
Mari bersama kita berusaha
Mmembangun seni negeri sendiri
s
Anak cecak mencari makan
Bersembunyi di bawah papan
Orang bijak pasti pikirkan
Hari ini dan masa depan
s

Senin, 07 Juni 2010

BIOGRAFI NABI MUHAMMAD SAW

1. Nama Nenek Nabi MUHAMMAD SAW dari Bapak: Fatimah binti Umar Al-Makhzumiyah.
2. Nama Nenek Nabi MUHAMMAD SAW dari Ibu: Burrah binti Abdul U’za’ bin Utsman bin
Abduddar bin Qushay bin Kilab bin Murrah.
3. Nama Bidan yang membantu melahirkan Nabi:Syaffa binti A’uf (Ummu Abdurahman).
4. Putra Putri Nabi:
1- Qasim
2- Abdullah (Al-Thayyib atau Al-Thahir)
3- Ibrahim
4- Zainab
5- Ruqayyah
6- Ummu Kalstum
7- Fatimah.
4. Cucu Cucu Nabi
1- Ali
2- Abdullah
3- Hasan
4- Husen
5- Muhsin
6- Umamah
7- Ummu Kalstum
8- Zainab.

WASSALAM

Selasa, 20 April 2010

MAULID TANDA KEGEMBIRAAN UMAT

Dan ketika hampir tiba saatnya kelahiran insan tercinta ini, gema ucapan selamat datang yang hangat berkumandang di langit dan bumi. Hujan kemurahan Ilahi tercurah atas penghuni alam dengan lebatnya,

Lidah malaikat bergemuruh mengumumkan kabar gembira kuasa Alloh menyingkap tabir rahasia tersembunyi, membuat cahaya Nur-Nya terbit sempurna di alam nyata;

" CAHAYA MENGUNGGULI SEGENAP CAHAYA "

Ketetapan-Nya pun terlaksana atas orang pilihan yang ni'mat-Nya disempurnakan bagi mereka; yang menunggu detik-detik kelahirannya; sebagai penghibur pribadinya yang beruntung; dan ikut bergembira mereguk ni'mat berlimpah ini.

Maka hadirlah dengan taufik Alloh; As-Sayyidah Maryam dan As-sayyidah Asiah, bersama sejumlah bidadari surga yang beroleh kemuliaan agung yang di bagi-bagikan oleh Alloh atas mereka yang di kehendaki.

Dan tibalah saat yang telah di atur Alloh bagi kelahiran (maulud) ini. Maka menyingsinglah fajar keutamaan nan cerah terang benderang menjulang tinggi......

.Dan lahirlah insan pemuji dan terpuji_tunduk khusyu' di hadapan Alloh,dengan segala penghormatan tulus dan sembah sujud.

demikianlah syair yang ditujukan atas peristiwa di detik-detik kelahiran Nabi Saw yang di gubah oleh Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.

Imam Nawawy Al-Banteny Al-Jawy didalam kitabnya yang berjudul “Madaarij” menyatakan : “ bahwa orang yang mementingkan aktif didalam peringatan maulid Nabi Muhammad S.a.w. itu adalah dari pada sebesar-besarnya ibadah dengan diisi pembacaan Al-Qur’an, bersedekah, dan menerangkan sejarah kelahiran Nabi S.a.w.

Sabda Nabi S.a.w. :



“Barang siapa yang membesarkan mauledku akan aku tolong baginya di hari kiamat dan barang siapa yang membelanjakan satu dirham buat peringatan mauledku seolah-olah membelanjakan satu gunung emas untuk sabilillah”.

Sayyidina Abu Bakar A-Shiddiq R.a. berkata : “Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Nabi maka aku sahabatnya di hari kiamat".

Sayidina Umar Bin Khattab R.a. berkata : “Barang siapa yang membesarkan mauled Nabi Muhammad S.a.w sesungguhnya orang itu menghidupkan agama Islam".

Sayidina Ustman Bin Affan R.a. : “Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Nabi S.a.w. maka sesungguhnya orang tersebut seperti hadir di perang Badar dan Hunain”.

Sayidina Ali bin Abi Tholib K.w.h. : ” barang siapa yang membesarkan mauled Nabi Muhammad S.a.w maka apabila mati masuk sorga”.

Imam Syafi’I r.h.m. : “ siapa yang mengumpulkan saudaranya buat hadir di tempat mauled Nabi S.a.w. lalu menyediakan makanan serta berbuat baik di dalamnya maka orang tersebut di hari kiamat akan di bangkitkan bersama para shidiqin, Syuhada dan Sholihin dan berada di surga An-Na’im. Namun apa penertian maulid itu ?".

Maulid secara bahasa berarti adalah hari kelahiran adapun maulid yang biasa kita kenal adalah suatu perayaan/peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.a.w. yang di selenggarakan secara berjamaah dibacakan ayat-ayat Alqur'an dan riwayat hidup kekasih Alloh Nabi Muhammad Saw serta sholawat dan pujian-pujian kepada beliau Saw, dengan maksud mengagungkan martabat Nabi Muhammad SAW dan memperlihatkan kegembiraan Kaum muslimin menyambut kelahiran beliau S.a.w.

Assayid Al-Hafizd Al-musnid Prof.Dr. Muhammad Bin Alwy Al-Maliky Al-Hasaniy mufti Mekkah mengutarakan tentang ja'iznya/bolehnya perayaan atau peringatan maulid Nabi SAW didalam kitabnya yang berjudul "Mafahim Yajibu An Tusahhah” , yang kita sebutkan beberapa diantaranya:

a) peringatan maulid memantulkan kegembiraan kaum muslimin menyambut junjungan mereka, Nabi Muhammad SAW. bahkan orang kafir pun beroleh manfaat dari sikapnya yang menyambut gembira kelahiran beliau seperti Abu Lahab, misalnya. sebuah hadist didalam Shohih Bukhori menerangkankan, bahwa tiap hari senin Abu Lahab diringankan adzabnya, karena memerdekakan budak perempuannya, tsuwaibah, sebagai tanda kegembiraannya menyambut kelahiran putera saudaranya. 'abdulloh bin abdulmutholib, yaitu Nabi Muhammad Saw, jadi jika orang kafir saja beroleh manfaat dari kegembiraannya menyambut kelahiran Nabi Muhammad Saw apalagi orang beriman.

b) Rosululloh S.a.w. sendiri menghormati hari kelahiran beliau, dan bersyukur kepada Alloh S.W.T. atas karunia ni’mat-Nya yang besar itu. Beliau dilahirkan di alam wujud sebagai hamba Alloh yang paling mulia dan sebagai rahmat bagi seluruh wajud. Cara beliau menghormati hari kelahirannya ialah dengan berpuasa. Sebuah Hadist dari Abu Qotadah menuturkan, bahwa ketika Rosululloh S.a.w. ditanya oleh beberapa orang sahabat mengenai puasa beliau tiap hari senin, beliau menjawab: “pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu juga Alloh menurunkan wahyu kepadaku” ( diriwayatkan oleh Muslim didalam “Shahih”_nya ).

Puasa yang beliau lakukan itu merupakan cara beliau memperingati hari maulidnya sendiri. Memang tidak berupa perayaan, tetapi makna dan tujuannya adalah sama, yaitu peringatan. Peringatan dapat dilakukan dengan cara berpuasa, dengan memberi makan kepada fihak yang membutuhkan, dengan berkumpul untuk berzikir dan bersholawat, atau dengan menguraikan keagungan perilaku beliau sebagai manusia termulia.

C) pernyataan senang dan gembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad S.a.w. merupakan tuntunan Al_Qur’an. Alloh berfirman:



“ Katakanlah : dengan karunia Alloh dan rahmat_Nya, hendaklah (dengan itu ) mereka bergembira “. (S. Yunus:58)

Alloh S.W.T memerintahkan kita bergembira atas rahmat_Nya, dan Nabi Muhammad S.a.w. jelas merupakan rahmat terbesar bagi kita dan alam semesta :



“Dan kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta “ . (S. Al_Anbiya : 107).

D) Memuliakan Rosululloh S.a.w. adalah ketentuan syari’at yang wajib dipenuhi. Memperingati ulang tahun kelahiran beliau dengan memperlihatkan kegembiraan, menyelenggarakan walimah, mengumpulkan jama’ah untuk berzikir mengingat beliau, menyantuni kaum fakir miskin dan amal-amal kebajikan lainnya adalah bagian dari cara kita menghormati dan memuliakan beliau. Itu semua menunjukan pula betapa betapa besar kegembiraan dan perasaan syukur kita kepada Alloh atas hidayat yang dilimpahkan kepada kita melalui seorang Nabi dan Rosul pilihan-Nya.

E) Perayaan atau peringatan maulid Nabi dipandang baik oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negri, dan diadakan oleh mereka. Menurut kai’dah hukum syara’ kegiatan demikian itu adalah Mathlub syar’an ( menjadi tuntutan syara’ ). Hadist mauquf dari Ibnu Mas’ud R.a. megaskan : “ apa yang di pandang baik oleh kaum muslimin, di sisi Alloh itu adalah baik, dan apa yang di pandang buruk oleh kaum muslimin, disisi Alloh itu adalah buruk “ (Hadist di keluarkan oleh Imam Ahmad).

BEBERAPA PANDANGAN PARA ULAMA MENGENAI MAULID.


• Telah berkata Sulthanul-'Arifin Jalaluddin as-Sayuthi dalam kitabnya berjudul "al-Wasaail fi syarhisy Syamaail":- "Tidak ada sebuah rumah atau masjid atau tempat yang dibacakan padanya Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan akan dikitari/dikelilingi/diselubungi tempat itu oleh para malaikat akan ahli yang hadir di tempat tersebut serta dirantai mereka oleh Allah dengan rahmat. Para malaikat yang diselubungi/diliputi/dikalungi cahaya yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Qarbail, 'Aynail, ash-Shaafun, al-Haafun dan al-Karubiyyun, maka bahwasanya mereka berdoa bagi siapa-siapa yang menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidin Nabi s.a.w. "

Imam as-Sayuthi berkata: "Tidak ada seseorang Islam yang diperbacakan dalam rumahnya akan Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan diangkat Allah kemarau, wabah, kebakaran, malapetaka, bala bencana, kesengsaraan, permusuhan, hasad dengki, kejahatan 'ain (sihir pandangan) dan kecurian daripada ahli rumah tersebut, maka apabila dia mati, Allah akan mempermudahkan atasnya menjawab soal Munkar dan Nakir dan adalah dia ditempatkan pada kedudukan as-Shidq di sisi Allah Raja yang Maha Berkuasa."

Mungkin ada yang bertanya kenapa ada orang baca mawlid tetapi masih menerima malapetaka dan bencana. Apa mau dikata, bahkan para Nabi pun mendapat musibah duniawi sebagai ujian daripada Allah s.w.t., karena semuanya berlaku atas kehendak Allah semata-mata. namun musibah duniawi adalah ringan dibanding musibah berbentuk maknawi. Keselamatan dari musibah maknawi ini yang diutamakan, biar rumah kita dicuri asalkan iman dan kesabaran serta tawakkal kita pada Allah tidak turut dicuri . Mungkin juga Allah belum menerima amalan kita, sehingga tidak menjadi sebab mendapat rahmat Allah tersebut, oleh itu teruskan usaha dan tingkatkan amal. Yakin kepada kemurahan Allah yang tiada terbatas dan carilah syafaat daripada Junjungan s.a.w.

Lebih lanjut Imam jalaluddin As-suyuty menjelaskan dalam risalahnya yang berjudul "Husnul-Maqosid fi A'malil-Maulid : "orang pertama yang menyelenggarakan peringatan maulid Nabi SAW ialah Sultan Al-Mudzaffar, penguasa arbil (suatu tempat di Iraq sebelah timur / selatan kota mausil).peringatan tersebut dihadiri oleh para ulama terkemuka dan orang-orang sholeh dari kaum sufi. tiap tahun Al-Mudzaffar mengeluarkan biaya sebesar 300.000 dinar untuk peringatan maulid, dengan niat semata-mata untuk taqorrub kepada Alloh SWT Menurut kenyataan, tak seorang pun dari ulama dan orang-orang saleh yang hadir dalam peringatan itu mengingkari kebajikan dan fadilah peringatan maulid, bahkan semua merestui dan memuji prakarsa Sultan Mudzaffar, atas permintaan Sultan Mudzaffar, Ibnu Dahyah menulis sebuah kitab khusus mengenai maulid Nabi SAW dengan judul: "At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir An-Nazdir". kitab itu ditulis pada tahun 604 H. dan ternyata diakui kebaikannya oleh para ulama pada masa itu.

• Syaikh DhiyaUddin Ahmad bin Sa`id ad-Darini dalam kitabnya " Thaharatul Qulub wal Khudu' li Allamil Ghuyub " menulis antara lain:-

Mengingat atau memuji-muji Junjungan Nabi s.a.w. akan menambahkan keimanan, menerangi hati dan menyingkap rahasia kebijaksanaan Tuhan. Allah s.w.t. telah menetapkan cinta kepada Junjungan Nabi s.a.w. sebagai syarat untuk mencintai-Nya dan taat kepada-Nya sebagai ukuran kepatuhan kepada-Nya. Mengingat Junjungan Nabi s.a.w. juga berhubungan dengan mengingat Allah s.w.t. sebagaimana bai'ah kepada Junjungan Nabi s.a.w. juga berkait dengan bai'ah kepada-Nya.

• Sayyidisy-Syaikh Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi dalam kitabnya "I`anatuth-Tholibin" jilid 3 halaman 414 menyatakan antara lain:-

Telah berkata Imam al-Hasan al-Bashri qaddasaAllahu sirrah: "Aku berikan jika ada padaku seumpama gunung Uhud emas untuk kunafkahkan atas pembacaan mawlid ar-Rasul."

Telah berkata Imam al-Junaidi al-Baghdadi rhm.: "barang siapa yang hadir mawlid ar-Rasul dan membesarkan derajat baginda, maka telah sempurna imannya."

Telah berkata Syaikh Ma'ruuf al-Karkhi qds.: "barang siapa yang menyediakan untuk pembacaan mawlid ar-Rasul akan makanan, menghimpunkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu-lampu, berpakaian baru, berwangi-wangian, berhias-hias, demi membesarkan mawlid Junjungan s.a.w., niscaya dia akan dihimpunkan oleh Allah ta`ala pada hari kiamat bersama-sama kumpulan pertama daripada para nabi dan jadilah dia berada pada derajat yang tinggi di syurga. Dan barang siapa yang telah membaca mawlid ar-Rasul s.a.w. di atas dirham-dirham perak atau emas, dan mencampurkannya bersama dirham-dirham lain, maka akan turun keberkahan dan tidaklah akan miskin pemiliknya serta tidak akan kosong tangannya dengan berkah mawlid ar-Rasul s.a.w." Seterusnya Sidi Syatha dalam "I`anatuth-Tholibin" menyambung:-

Dan telah berkata al-Imam al-Yafi`i al-Yamani (sesetengah kitab tersilap cetak di mana huruf "ya" berubah kepada "syin" menyebabkan perkataan ini dinisbahkan kepada Imam asy-Syafi`i):- "barang siapa yang menghimpunkan untuk Mawlidin Nabi s.a.w. saudara-saudaranya, menyediakan makanan dan tempat serta berbuat ihsan sehingga menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidir Rasul s.a.w., dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat berserta dengan para shiddiqin, syuhada` dan sholihin serta dimasukkan dia ke dalam syurga-syurga yang penuh keni'matan."

• Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya "al-Mawlid asy-Syarif al-Mu`adzdzham", Syaikh Ibnu Zahira al-Hanafi dalam "al-Jami' al-Lathif fi Fasl Makkah wa ahliha", ad-Diyabakri dalam "Tarikh al-Khamis" dan Syaikh an-Nahrawali dalam "al-I'lam bi a'lami Bait Allah al-haram", menulis senario sambutan Mawlid Nabi s.a.w. di Makkah seperti berikut:-

Setiap tahun tanggal 12 Rabi`ul Awwal, selepas sembahyang Maghrib, keempat-empat qadhi Makkah (yang mewakili mazhab yang empat) bersama-sama orang banyak termasuk segala fuqaha, fudhala` (orang kenamaan) Makkah, syaikh-syaikh, guru-guru zawiyah dan murid-murid mereka, ru`asa' (penguasa-penguasa), muta`ammamin (ulama-ulama) keluar meninggalkan Masjidil Haram untuk pergi bersama-sama menziarahi tempat Junjungan Nabi s.a.w. dilahirkan. Mereka berarak dengan maelantunkan zikir dan tahlil. Rumah-rumah di Makkah diterangi cahaya pelita dan lilin. Orang yang turut serta amat banyak dengan berpakaian indah serta membawa anak-anak mereka. Setiba di tempat kelahiran tersebut, ceramah yang berkaitan Mawlidin Nabi disampaikan, serta kebesaran, kemuliaan dan mu'jizat Junjungan diceritakan. Setelah itu, doa untuk Sultan, Amir Makkah dan Qadhi Syafi`i dibacakan dengan penuh khusyu' dan khudu`. Setelah hampir waktu Isya`, barulah mereka berarak semula pulang ke Masjidil Haram untuk menunaikan sholat Isya`.

• Imamul Mujtahiddin Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : “kemulian hari mauled Nabi Muhammad S.a.w. dan diperingatinya secara berkala (berlanjut) sebagaimana yang di lakukan kaum muslimin tentu mendatangkan pahala besar, mengingat maksud dan tujuannya yang sangat baik, yaitu menghormati dan memuliakan kebesaran Nabi dan Rosul pembawa hidayat bagi semua ummat manusia”.


Ringkasannya peringatan maulid Nabi adalah kegiatan yang sangat baik dan bermanfaat, karena itu kesempatan itu wajib digunakan untuk tujuan-tujuan yang baik. Lalu penyelenggaraan peringatan maulid tidak harus tepat pada tanggal 12 Rabi”ul awal dan tidak harus tepat pada hari senin, meskipun tanggal dan hari itu lebih afdhol. peringatan maulid dapat di lakukan kapan saja mengingat syari’at islam sama sekali tidak melarang bahkan menganjurkan serta memandangnya sebagai kebajikan yang perlu dilestarikan pengamalannya, karena besarnya manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut, baik bagi kepentingan agama islam maupun bagi kepentingan kaum muslimin.

Wallohu A’lam Bi As-Shoab.


Sumber : “Al-Bayan Asyaafii Fi Mafahim Al-Khilaafii “ As-Sayyid Muhammad bin Husein Al-Hamid Al-Husaini.

Didalam satu syair yang menjelaskan tentang kepribadian Rasulullah SAW :

"Ya Rasulullah salamun Alaik.....Ya Rafi .........."

Allah sempurnakan kanjeng Nabi Tubuh dan ilmu serta perangai

Tak ada tubuh ilmu perangai Terlebih sempurna dari Nabi

Tubuh Nabi terbaik dengarlah Putih dan bersih bercampur merah

Wajahnya cantik tingginya sedang Mulutnya manis di pandang orang

Giginya rata putih bersinar Bagai mutiara sungguhlah benar

Lidahnya pasih terang dan nyata Kata-katanya bagai permata

Matanya terang sungguh umpama Mamakai sifat selama-lama

Alisnya terang jika di sifat Umpama bulan pertama tepat

Jidatnya bercahaya-cahaya luas Sebagai bulan malam empat belas

Jenggotnya tebal hitam rupanya Tubuhnya sangat harum baunya

Jika dilihat pertama kali Terasa seram haibah sekali

Tapi jika terus di ikuti Terasa cinta di dalam hati

Tangannya lemas di kata orang Sebagai bunga jika dipandang

Jika memegang tubuh seorang Tercium bau bukan kepalang

Sehingga dapat diketahui Orang tersebut di sentuh Nabi

Rambutnya ikal bukan keriting Kata-katanya wahyu dan penting

Cahayanya Nabi terang sekali Dan terlebih dari matahari

Maka tak terlihat bayangan Dicahayanya matahari dan bulan

Hati Nabi pun sepanjang umur Tak ngantuk meskipun mata tidur

Dan pula Nabi tak pernah mimpi Dan tak menguap sama sekali

Dan tubuh Nabi tak dihinggapi Nyamuk lalat karena harum suci

Jika berjalan enteng badannya Duduk dimajlis tinggi pundaknya

Dan sangat halus sebagai kapas Jalan di pasir tidak berbekas

Tatapi jika jalan di batu Terlihat bekas sudah lah tentu

Dan sungguh Nabi jika di pandang Umpama matahari yang terang

Maka dari jauh sungguh nyata Tampaknya kecil dipandang orang

Allah jadikan Nabi terlepas Dari apapun yang kurang pantas

Seakan-akan Nabi yang suci Dijadikan sekehendak Nabi

Ilmu Nabi luas sekali Tak seorang yang mengatasi

Karena diberi ilmu awwalin Demikianlah ilmu akhirin

Adalah Nabi sangat pemalu Bagaikan gadis zaman dahulu

Pula sangat merendah diri Pada sesama mahluknya Rabbi

Jika berjumpa Nabi selalu Memberi salam lebih dahulu

Duduk berjalan bersama fakir Miskin dan hamba tidak diusir

Jika bergurau niscaya benar Sedap di hati asik di dengar

Tangannya murah tidak menggenggam Dadanya luas tidak mengancam

Selasa, 23 Maret 2010

NAMA-NAMA KELUARGA (FAM / QABILAH) ALAWIYYIN

Berikut Nama-nama keluarga Ba'alwy (Alawiyyin) yang sampai saat ini masih ada keturunannya (tidak terputus) yaitu :

1. Mauladdawilah
2. Muqeybel
3. Maulakhailah
4. Bin Sahil Khailah
5. Bin Yahya
6. Bahsin Al-Mahar
7. Ba'bud Khurbashan
8. Al-Mahjub
9. Al-Hinduan
10. Assegaf
11. As-Shafi Assegaf
12. Alaydrus
13. Al-Bayti
14. Ba'agil
15. Bahsin
16. Al-Musawa
17. Al-Fakher
18. Al-Mahjub
19. Bin Quthban
20. Al-Munawwar
21. Al-Musyayyach
22. Al-Wahath
23. Banahsan
24. Bin Shahab
25. Al-Hadi
26. Al-Masyhur
27. Az-Zahir
28. Bin Agil
29. Al-Atthas
30. Bin Syaich Abu Bakar
31. Al-Muhdhor
32. Al-Hiyed
33. Al-Khamur
34. Al-Hamid
35. Abu Futaym
36. Al-Haddar
37. Bin Jindan
38. Al-Masileh
39. Barroum
40. Al-Junaid Al-Akhdhor
41. As-Syilli
42. Babereyk
43. Kherid
44. Baraqbah
45. Ba'bud Dibjan
46. Al-Manfar
47. Bin Hamid Manfar
48. Marzaq
49. Al-Masyhur Marzaq
50. Mudhir
51. Al-Mutohhar
52. Abu Numai
53. Abu Numai As-Syathiri
54. Al-Madihij
55. Fad'aq
56. Al-Habsyi
57. Asshatiry
58. Basyaiban
59. Jamalullail
60. Bin Sahil
61. Bahasan
62. Al-Qadri
63. Baharun
64. As-Sirri
65. Al-Junaid
66. Bilfaqih
67. Al-Baidh
68. Balghaits
69. Al-Jufri
70. As-Shafi Al-Jufri
71. Al-Bahar
72. Al-Kaaf
73. Ba'umar
74. Al-Baar
75. Ba'ali
76. Al-Khaidah
77. Al-Hamel
78. Khaneyman
79. Al-Haddad
80. Bafaraj
81. Basakutah
82. Basurrah
83. Al-Hudayli
84. Al-Auhaj
85. Al-Bayti Auhaj
86. Aidid
87. Bafaqih
88. Bahasyim
89. An-Nadhir
90. Bin Smith
91. Bin Thahir
92. Ba'bud Maghfun
93. Aal-Adzamat Khan (data silsilah tidak tercatat)

Sedangkan nama-nama qabilah Ba'Alwy (Alawiyyin) yang diperkirakan saat ini sudah tidak ada keturunannya (terputus) antara lain adalah sebagai berikut :

1. Al-Ibrahim
2. Al-Ismail
3. Al-Barakat
4. Al-Babathinah
5. Jadid
6. Hamdun
7. Al-Dahum
8. Al-Dzi'bu
9. Ar-Rusy
10. Al-Battah
11. At-Turabi
12. Al-Jazirah
13. Hamidan
14. Al-Balahsyasy
15. Al-Khuun
16. Al-Rausyan
17. As-Sakran
18. Al-A'yun
19. Al-Basri
20. A-Bajahdab
21. Al-Jannah
24. Al-Dzahb
25. Ar-Rukhailah
26. Al- Bin Semithan
27. Al-Basyamilah
28. As-Syahid
29. Ad-Dhu'ayyif
30. Al-Ghazali
31. Al-Ghumri
32. Al-Faqih
33. Al-Qaidhi
34. Al-Karisyah
35. Abu Maryam
36. Al-Maqdi
37. Al-Maknun
38. Al-Wara'
39. Al-Syabsabah
40. As-Syanbal
41. Bin Syaikhan
42. As-Shadiq
43. At-Toha
44. Al-Adeni
45. Al-Ali Lala
46. Al-Muqlaf
47. An-Nuqa'i
48. As-Syaibah
49. Al-Ghusn
50. Al-Ghaidi
51. Al-Fardhi
52. Al-Qari'
53. Al-Kadad
54. Al-Maghrum
55. An-Nahwi
56. Al-Jailani

Keluarga Alawiyyin diatas adalah keturunan dari Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali al-Uraidhi, sedangkan yang bukan dari keturunan Alwi bin Ubaidillah bin ahmad bin Isa bin Muhammad bin ali al-Uraidhi adalah sebagai berikut (diantaranya adalah keturunan dari al-Hasani) :

1. Al-Hasni
2. Al-Mashur Al-Hasni
3. Al-Jailani
4. Al-Musa al-Kadzim
5. Al-Qadiri
6. Al-Barakwan
7. Al-Maghrabi
8. Al-Mahdali
9. Ar-Rifa'i
10. Al-Anggawi
11. Bin Syuaib
12. Al-Balakhi
13. Al-Qudsi

Sedangkan yang tidak berada di Indonesia doperkirakan lebih dari tiga puluh qabilah, diantaranya Abu Numai al-Hasni yaitu leluhur almarhum Raja Husein (Yordania) dan sepupunya almarhum Raja Faisal (mantan Raja Iraq) dan qabilah al-Idrisi, yaitu leluhur mantan raja-raja di Tunisia dan Libya.

* sumber : Maktab Daimi - Rabithah Alawiyah

kanker lidah (just information)

Hasil copas neh guys! gw cuman mo share aj, banyak juga temen2 gue yg perokok..
jd mo berbagi inpo aja bagi perokok ato yg lg mo blajar ngerokok..

Jangan remehkan asap rokok.
Asap yang lama mengepul di rongga mulut dan terkena lidah bisa memicu kanker lidah.
Drg Tuti Octavira yang praktik di Klinik Bakti Asih, Pondok Kacang Ciledug, Tangerang, mengatakan, pada stadium awal, kanker lidah ditandai dengan lesi atau kelainan prakanker.

"Kelainan prakanker atau lesi tersebut berbentuk bercak putih pada mukosa atau lapisan dalam rongga mulut berupa pengerasan, yang disebut leukoplakia. Umumnya, kelainan ini akan menjadi kanker rongga mulut," ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.
Dia juga mengatakan, penyebab terbesar terjadinya kanker lidah karena merokok, terutama yang lebih dari 2 pak per hari. Risiko tersebut akan meningkat jika mengonsumsi alkohol.

Penyebab lainnya karena tambalan atau gigi yang tajam yang menimbulkan trauma pada lidah. Asap rokok yang mengumpul di rongga mulut ternyata memicu kanker. Lidah bisa mengering karena paparan asap rokok.
"Kalau itu terpapar bolak-balik mekanismenya akan bekerja berlebihan. Akhirnya orang yang berbakat untuk kanker, sel-selnya berubah menjadi ganas yang akhirnya akan menjadi kanker lidah," ucap dokter kelahiran Medan, 6 Oktober 1981.

Ketidakbersihan mulut dan gigi sehingga membuat kuman yang berjangkit lama-lama menjadi jamur dan akhirnya berkembang menjadi kanker juga bisa menjadi pemicu dari kanker lidah.
Sementara itu, dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) dari Rumah Sakit Global Medika, Tangerang, Dr Asterina Suhardi Sp THT-KL mengatakan, lidah dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu 2/3 depan (anterior) yang dapat digerakkan (termasuk dalam bagian dari rongga mulut) dan 1/3 belakang (posterior) yang tidak dapat bergerak (termasuk dalam bagian orofaring).

"Mereka merupakan satu kesatuan, walaupun berasal dari perkembangan jaringan embrio yang berbeda," ujar dokter yang juga praktik di RS Eka Tangerang.
Asterina juga mengatakan, insiden kanker lidah meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Umumnya terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi saat ini telah terjadi pergeseran usia karena banyak ditemukan pada usia muda.

"Pria lebih banyak daripada wanita dengan perbandingannya adalah 2:1. Namun, hal ini mulai bergeser karena banyaknya wanita perokok," sebut dokter yang juga praktik di RS Royal Taruma, Grogol, Jakarta Barat. Faktor predisposisi utama terjadinya kanker lidah ini adalah alkohol dan tembakau. Selain itu, pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis, dan genetik.

Kanker lidah, Asterina menyebutkan, yang paling sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa. Adapun untuk jenis lainnya jarang terjadi. Kanker lidah umumnya terjadi pada bagian tepi lateral, bisa berbentuk eksofitik, infiltratif, dan ulkus

"Gejala kanker lidah ini biasanya terdapat luka (ulkus) seperti seriawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri lokal, nyeri yang menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, pergerakan lidah menjadi semakin terbatas. Pada stadium lanjut terjadi kesulitan untuk membuka mulut (trismus) dan adanya pembesaran kelenjar leher," sebut dokter lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti angkatan 1989 ini.

Asterina menuturkan, pencegahan kanker lidah ini, tentunya dengan menghindari faktor-faktor risiko yang bisa mencetuskan timbulnya kanker lidah tersebut. Menurut beberapa penelitian pencegahan terjadinya kanker lidah dimulai dari premalignant (awal dari keganasan) menjadi malignant (keganasan). Untuk mencegah timbulnya tumor kembali di tempat yang berbeda (second primary tumor) yakni dicegah dengan menstabilisasikan membran mukosa..

Minggu, 21 Maret 2010

Pengertian ratib menurut bahasa dan istilah

Kumpulan lafadz ayat Quran, dzikir dan doa yang disusun sedemikian rupa dan dibaca secara rutin dan teratur. Boleh dibilang bahwa rati itu artinya adalah kumpulan doa dan dzikir yang dibaca rutin.

Kalau kita ke toko buku Islam, pasti kita akan mendapatkan begitu banyak buku yang isinya kumpulan doa dan dzikir. Tentu saja versinya sangat banyak, sesuai dengan latar belakang masing-masing penyusun.

Meurut Habib Mundzir, pimpinan majelis Rasulullah, karena kumpulan doa ini semakin menyebar dan meluas, dan memang dibaca secara berkesinambungan, maka digelari Ratib, lalu dialek kita menamakannya Ratiban, doa ratib, ratib haddad, ratib alatas dan gelar gelar lainnya. Padahal mereka yang merangkumnya itu tak menamakannya demikian, namun bahasa sebutan dari waktu ke waktu yang menamakannya dengan nama itu.

Ratib Pengganti Hiburan

Dalam sejarah, ratib kemudian dijadikan salah satu pendekatan moderat untuk menggantikan budaya pesta dan hura-hura yang kurang bermanfaat. Dahulu setiap ada hajatan apapun seperti perkawinan, membangun rumah, atau apa saja, dimeriahkan dengan berbagai pesta seperti nanggap wayang, ndangdutan, menggelar layar tancap, saweran, sajenan, judi bahkan mabuk mabukan dan lain sebagainya.

Maka para juru dakwah di masa itu pelan-pelan mengarahkan agar setiap acara dibacakan dzikir, baik sebagai tasyakur dan doa mohon keselamatan. Lalu jadilah ratib dibaca di berbagai hajatan.

Latar Belakang Disusunnya Ratib Al-Haddad

Sebuah sumber menyebutkan bahwa ratib ini disusun untuk menunaikan permintaan salah seorang murid sang penyusun, ‘Amir dari keluarga Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut.

Tujuan ‘Amir membuat permintaan tersebut ialah sebagai suatu wirid dan zikir untuk amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahankan dan menyelamatkan diri dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu. Pertama kalinya Ratib ini dibaca di kampung ‘Amir sendiri, yaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah daripada Al-Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Setelah itu Ratib ini dibaca di Masjid Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim.

Pada tahun 1072 Hijriah (1661 Masehi). Biasanya ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan nafalnya, setelah sholat Isya’. Pada bulan Ramadhan dibaca sebelum sholat Isya’ untuk memberi kelonggaran waktu menunaikan sholat Tarawih.

Di kawasan-kawasan di mana Ratib al-Haddad ini diamalkan, dengan izin Allah kawasan-kawasan tersebut selamat dipertahankan daripada pengaruh sesat tersebut.

Ketika Imam Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah Haji, Ratib Al-Haddad pun mula dibaca di Makkah dan Madinah. Sehingga saat ini Ratib tersebut dibaca setiap malam di Bab al-Safa di Makkah dan Bab al-Rahmah di Madinah. Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan bahawa siapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman dengan terus membaca “ La ilaha illallah” hingga seratus kali (walaupun pada kebiasaannya dibaca lima puluh kali), ia mungkin dikurniakan dengan pengalaman yang di luar dugaannya.


wallahua'lam bissawab